Senin, 29 Mei 2017

Kembali

Hai, sudah hampir 1 tahun sejak hari itu.
Hari dimana kau berhasil mematahkan hati ku yang terlalu berharap banyak padamu.

Setelah 7 bulan lamanya, aku berhasil menemukan seseorang yang membuat ku setidaknya tidak memikirkan mu, dia berhasil membuat ku menyangka bahwa dia bisa menggantikan tawa yang kau berikan untukku. Tapii, tak sampai 2 bulan, perasaan itu pudar, entah mengapa.

Dan itu beriringan dengan kita yang sudah mulai bisa bersikap biasa satu sama lain. Semuanya berawal dari hari ulang tahun ku. Dimana buat ku, berbincang lewat mu dan mendengarkan ceritamu 2 jam saja sudah menjadi kado terindah untukku tahun ini.

Aku sadar, kebahagiaan ku bersama mu hanya akan terjadi sekejap saja. 1 bulan setalahnya, ternyata ada hal lain yg mampu membuat kita bsa berbincang kembali, walau hanya lewat chat.

Beberapa minggu setelahnya, ternyata ada hal lain lagi yang membuat kita dapat berbincang lewat video call, kau tahu betapa bahagianya aku hari itu? Sangaat bahagia, sampai ku rela meninggalkan tugas yang esok harinya harus ku kumpulkan, aku tau kesempatan seperti itu akan jarang terulang kembali, maka aku tidak sampai kau tawarkan 2 kali untuk aku bilang iya.

Kufikir kita sudah berhenti pada hari itu, lalu aku memberanikan diri untuk memulainya lagi bbrp hari kemudian, ternyata kbranian ku untuk memulai percakapan membuahkan hasil kita dapat berbincang lewat telpn.

Setelah hari itu, aku sadar bahwa kamu msh jdi alasan ku untuk terus tersenyum. Entah sampai kapan.
Aku tak bsa katakan, apakah aku msh menyayangimu atau tidak.
Tapi yang pasti aku sangat nyaman berada di dekatmu dan bersamamu. Aku tak peduli orang akan mengatakan ku bodoh.

Bolehkah aku berharap kembali? Walau ku tahu aku akan terus menyakiti hatiku sendiri apabila aku tetap berharap.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar