Minggu, 20 Januari 2019

Pendengar?

Orang bilang, semakin bertambah umur kita maka akan semakin kecil lingkaran pertemenan kita.
Aku sangat setuju!

Ku kira perkuliahan akan memperkenalkan ku dengan banyak sahabat. Bayanganku sebelum kuliah adalah punya banyak sahabat dari berbagai fakultas, dari berbagai jurusan. Tapi nyatanya 3,5 tahun aku di Semarang, aku memang banyak kenal dengan orang, sebagai teman bukan sahabat.

Hanya beberapa dari orang-orang yang ku kenal yang aku bisa berbagi cerita dengannya. Yaa walaupun beberapa dari orang itu juga hanya peduli dan hanya mau didengar tanpa mau mendengarkan.
Entah hanya aku yang tak mau mencoba berbagi cerita dengan mereka, atau memang mereka gak peduli aja dengan ceritaku.

Kadang ada juga yang aku merasa benar-benar cocok dengannya. Aku merasa dia akan mendengarkan ku, baik itu ceritaku ataupun nasihatku. Tapi nyatanya tidak, mereka hanya pura-pura mendengarkan.

Hal tersebut tidak ku alami saat SMP ataupun SMA. Yaa karena saat itu aku tinggal di boarding school dengan lingkup yang kecil, dimana kita saling bergantung satu sama lain. Perkuliahan tidaklah begitu, aku harus benar benar mengenal mereka sampai aku yakin akan menceritakan semua hal tentang diriku.

Tapi pada akhirnya aku hanya punya beberapa yang benar-benar tau tentang aku. Mereka yang benar-benar paham betul aku dan segala cerita tentang aku. Selebihnya tidak.

Yaa, mungkin memang aku saja yang memilih untuk menjadi pendengar di antara mereka. Walaupun kadang aku ingin sekali didengarkan.

Menjadi pendengar sangatlah menyenangkan, aku rasa. Tapi kadang si pendengar ingin sekali didengar, bukankah si pendengar juga punya masalah dan ingin pula berbagi?
Aku pernah punya satu orang yang benar-benar ku percaya segala hal tentang aku, tapi orang itu telah pergi dari hidupku. Lebih tepatnya aku lebih memilih untuk tidak lagi berbagi cerita dengannya karena beberapa alasan. Sehingga aku tak tahu lagi harus bercerita ke siapa, aku hanya tak begitu mudah percaya lagi kepada orang-orang.

Menyimpan semua hal di dalam otak dan pikiran kita sendiri memang tidaklah mudah. Tapi aku sudah mencobanya. Tak tahu itu berhasil apa tidak, tapi sampai sekarang aku pikir aku masih baik-baik saja. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar