Senin, 07 November 2016

HAI

Ingin sekali memulai percakapan dengan mu lagi rasanya tetapi rasa takutku sangat besar.
Takut untuk menerima kenyataan saat mendapatkan balasan dari mu dan tak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Ku fikir aku sudah mulai mampu berdiri menerima kenyataan yang sudah terjadi tetapi nyatanya saat ku baca tulisan itu seakan-akan aku didorong oleh mu sampai jatuh kembali seperti semula. Mengapa kau tak bisa sedikit saja menghargaiku. Apa kau sadar? aku bisa membaca tulisan itu, dan kau fikir mudah untuk melupakan segalanya? tidak. aku tak meminta apapun selain engkau hargai aku yang sedang berjuang mengikhlaskan semuanya. terima kasih.

Sekuat apapun diriku menolak untuk merindukanmu tetap saja kamu adalah nomor 1 dalam list orang yang ku rindukan.

Kadang sampai tak ku mengerti apa yang sebenarnya diinginkan diriku sendiri. Menghubungimu dan memulai percakapan, mungkin terlihat menyenangkan, tapi ketika itu benar tejadi, kata-kata darimu mungkin saja membuat hati ini kembali sakit.
Tak menghubungi mu sama sekali, menyakitkan, karena harus berbohong pada diri sendiri menahan hasrat yang sangat diinginkan. jadi, harus apa aku?

Aku hanya ingin bisa tertawa lepas kembali. yang mungkin hanya ku dapatkan bersamamu.
Tak peduli kau sahabat ku atau lebih dari itu. yang aku tahu sekarang aku hanya ingin bersamamu.

Aku. hanya dapat berharap kau baik-baik saja disana. aku yakin aku mampu berdiri lagi sendiri dan menatapmu tanpa perasaan apapun dan ketika saat itu datang aku siap bertemu mu.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar